Terima kasih atas kunjungannya !!! saya yakin dengan kualitas blog ini cukup bagi anda untuk menemukan apa yang anda cari !!! mulai dari (SOFTWARE GRATIS) (TRIK DAN TIPS) (DUNIA BLOGGER) (DUNIA GAME) (DUNIA FILM) (DUNIA ANIME) (DUNIA MUSIC) (DUNIA MISTERI) (DAN HAL-HAL LAIN) yang mungkin tidak dapat anda temukan di blog-blog lain !!! jadi tunggu apalagi ayo berlangganan. terimakasih !!

Sunday, June 28, 2015

TUGAS 7 BAHASA INDONESIA 2 : PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP TINGKAT PENJUALAN



Penjualan
Kotler (2005:298), promosi penjualan merupakan unsur kunci dalam kampanye pemasaran. Promosi penjulan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Sedangkan menurut Purnama (2001:171), promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek dalam aktifitas promosi untuk merangsang pembelian suatu produk dengan cara yang bervariasi, seperti pameran dagang, insentif penjualan, kupon dan sebagainya.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa promosi penjulan memberikan manfaat langsung kepada konsumen pada saat mereka melakukan pembelian. Promosi penjulan dapat berupa memberikan diskon/potongan harga,kupon, konter, undian, harga premi dan sebagainya.
Kotler (2005:299), penjual menggunakan promosi tipe insentif untuk menarik orang-orang baru untuk mencoba, memberi imbalan kepada pelanggan setia, dan untuk menaikan tingkat pembelian ulang orang yang sesekali menggunakan. Promosi penjualan sering menarik orang-orang yang beralih merek, yang terutama mencari harga murah, nilai yang baik atau hadiah. Promosi penjualan tidak akan mengubah mereka menjadi pembeli yang setia.
Purnama (2001:172), sebagai unsur kunci dalam pemasaran, penggunaan promosi penjualan memiliki manfaat yang berbeda dari unsur promosi lainya. Promosi penjualan memberikan tiga manfaat yang berbeda dari alat promosi lainya yaitu :
1.      Komunikasi.
Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen pada produk yang bersangkutan.
2.      Insentif.
Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan atau kontribusi yang memberikan nilai bagi konsumen.
3.      Ajakan.
Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.
Menurut Tjiptono (1997:229), promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1.      Costumer promotion.
Promosi penjualan yang bertujuan merangsang atau mendorong pelanggan untuk membeli.
2.      Trade promotion.
Yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pengecer, grosir, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang dari sponsor.
3.      Sales force promotion.
Promosi penjulan ynag bertujuan memotivasi tenaga penjual.
4.      Business promotion.
Promosi penjulan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak pada pelanggan lama dan membidik pelanggan.
Sedangkan menurut kotler (2005:300), tujuan promosi penjualan yaitu :
1.      Mendorong konsumen untuk mencoba suatu produk.
2.      Mendorong pembelian dalam unit yang lebih besar.
3.      Mempererat hubungan jangka panjang.
4.      Menarik konsumen yang sering berganti merek.
5.      Menghargai pelanggan yang setia.
6.      Menaikan tingkat pembelian ulang.
7.      Mengubah pangsa pasar secara permanen.
 
 
Daftar Pustaka :
 
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol.  Terjemahan Hendri Teguh dan Rony A.Rusli. Jakarta: Perhalindo.
___________. 2005. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin Molan jilid 2. Jakarta : Indeks.
 
READ MORE >>

TUGAS 6 BAHASA INDONESIA 2 : PENGARUH HARGA TERHADAP PENJUALAN



  Harga
Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang dievaluasi oleh konsumen, dan manajer perlu benar-benar menyadari peran harga tersebut dalam pembentukan sikap konsumen (Mowen&Minor, 2002:318). Dalam situasi tertentu para konsumen sangatlah sensitif terhadap harga, sehingga harga yang relatif tinggi dibanding para pesaingnya dapat mengeliminasi produk dari pertimbangan konsumen. Akan tetapi, dalam kasus lainnya harga dapat dipergunakan sebagai indikator pengganti kualitas produk, dengan hasil bahwa harga yang lebih tinggi dipandang positif oleh segmen tertentu. Kemudian harga produk dapat memberikan baik pengaruh positif maupun negatif terhadap konsumen. Ini merupakan konsep penting yang harus diingat oleh para manajer.
 
Dalam arti yang paling sempit, harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa (Kotler, 2001:439). Dalam arti luas harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler, 2001:439). Dari sudut pandang produsen harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan dalam artian merupakan pendapatan. Sementara itu, dari sudut pandang konsumen harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu produk atau dalam arti kata harga merupakan pengorbanan bagi konsumen dalam mendapatkan suatu produk. Namun secara sederhana harga dapat diartikan sebagai sejumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non moneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk/jasa.
 
Kotler (2005:142), dalam menyusun kebijakan penetapan harga, perusahaan harus mengikuti prosedur enam tahap. Pertama, perusahaan memilih tujuan penetapan harga (apakah untuk kelangsungan hidup, laba sekarang maksimum, pendapatan sekarang maksimum, atau kepemimipian mutu produk). Kedua, perusahaan memperkirakan kurva permintaan, profitabilitas kuantitas yang akan terjual pada tiap kemungkinan harga. Dalam hal ini pemasar harus memperhatikan kepekaan harga terhadap keputusan pembelian konsumen, apakah konsumen tersebut termasuk konsumen yang snop atau yang sangat sensitif harga, atau konsumen yang smart, yang membeli produk tidak hanya memandang harga tapi lebih kepada kualitasnya. Kemudian juga harus memperhatikan elastisitas harga, yaitu sejauh mana kenaikan atau penurunan harga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Ketiga, perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada berbagai level produksi dan akumulasi pengalaman produksi. Keempat, perusahaan menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing. Kelima, perusahaan menyeleksi metode penetapan harga, apakah akan memakai metode penetration price dimana  produk dijual dengan harga murah untuk menguasai pasar atau metode skimming price yaitu menjual produk dengan harga mahal karena memang untuk menjaga image bahwa produk itu termasuk produk yang mewah. Akhirnya perusahaan memilih metode harga akhir dengan memilih dari berbagai alternatif yang ada dengan menpertimbangkan faktor psikologis pelanggan, pengaruh elemen bauran pemasaran lainnya, kebijakan perusahaan dan pengaruh harga tersebut terhadap pihak-pihak lain
 
Daftar Pustaka :
Kotler, philip & Kevin Lare Keller. 2007. Manajemen pemasaran. Edisi Dua Belas Jilid 1. Alih Bahasa Benyamin Molan. Jakarta : Indeks.
 
READ MORE >>

TUGAS 4 BAHASA INDONESIA 2 : BARANG EKONOMI



            Adapun yang dimaksud barang/jasa adalah segala sesuatu
yang dapat memenuhi kebutuhan atau pemuas kebutuhan
manusia. Dengan kata lain, barang adalah setiap benda
berwujud yang mempunyai faedah atau guna (utility) bagi
manusia. Dan jasa adalah benda tak berwujud/abstrak yang
juga berfungsi sebagai alat pemuas kebutuhan manusia.
Untuk memperjelas pengertianmu mengenai alat pemuas
kebutuhan manusia, berikut ini akan dikelompokkan
berdasarkan sifat, fungsi (tujuan penggunaan), wujud, cara
penggunaan, dan cara pengerjaannya.

1. Barang Menurut Sifatnya
Berdasarkan sifat atau langka tidaknya, barang dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu barang ekonomis dan barang bebas.

a. Barang ekonomis, adalah barang yang jumlahnya terbatas
bila dibandingkan dengan kebutuhan manusia, sehingga
untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan, baik
tenaga maupun uang. Misalnya makanan, minuman,
pakaian, rumah, dan air mineral yang semuanya harus kamu
dapatkan dengan melakukan pengorbanan. Pengorbanan itu
misalnya kamu harus membayar dengan sejumlah harga
tertentu.

b. Barang bebas, adalah barang yang tersedia dan tidak terbatas
jumlahnya, sehingga untuk memperolehnya tanpa
mengeluarkan pengorbanan. Misalnya air, udara, sinar
matahari, angin, dan hujan yang dapat kamu peroleh tanpa
melakukan pengobanan


DAFTAR PUSTAKA :

 Boediono. 1982. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE.
––––––. 1993. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.
––––––. 2001. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE.
READ MORE >>

TUGAS 5 BAHASA INDONESIA 2 : PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA




Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tercatat paling lambat dalam lima tahun terakhir. Sebagian faktor adalah lemahnya permintaan dari pasar ekspor utama Indonesia seperti China dan Singapura serta belanja pemerintah yang lebih rendah dari harapan.

Menurut Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia tumbuh 4,71 persen dari tahun sebelumnya, dan melambat 5,01 persen dari triwulan sebelumnya. Secara kuartalan, perekonomian menyusut 0,18 persen setelah mengalami kontraksi 2,06 persen pada periode Oktober-Desember.

Data tersebut menyoroti tantangan yang akan dihadapi Presiden Joko Widodo dalam memenuhi janji mendongkrak PDB dan menggelontorkan miliaran dolar untuk pembangunan infrastruktur. Indonesia Real Time meminta komentar sejumlah ekonom, eksekutif, dan pejabat mengenai perlambatan ini.

Daftar Pustaka :
The Wall Street Journal. (2015) Okezone.com.
READ MORE >>
Template by : kendhin x-template.blogspot.com
bottom